Haluannews Ekonomi – Presiden Direktur Krom Bank Indonesia, Anton Hermawan, baru-baru ini mengungkap tantangan berat yang dihadapi sektor perbankan digital di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dalam wawancara eksklusif di program Power Lunch Haluannews.id (Rabu, 16/05/2025), Hermawan memaparkan strategi Krom Bank dalam menghadapi badai ini.

Related Post
Salah satu kendala utama adalah biaya dana (cost of fund) yang masih tinggi akibat suku bunga acuan yang melambung. Kondisi ini, menurut Hermawan, membuat bank digital seperti Krom Bank harus bersaing ketat dalam menarik nasabah. Strategi pemberian return atau imbal hasil yang tinggi pun menjadi solusi yang diadopsi.

Namun, Hermawan menekankan pentingnya pengelolaan likuiditas dan penyaluran kredit yang prudent. Pengembangan teknologi pun harus dilakukan secara terukur dan terencana. Krom Bank, kata Hermawan, sangat berharap pemerintah dan otoritas terkait, termasuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memberikan dukungan penuh.
Permintaan yang cukup mengejutkan datang dari Hermawan. Ia berharap LPS dapat memberikan jaminan tidak hanya untuk pokok simpanan, tetapi juga untuk bunga simpanan yang melebihi batas penjaminan. Ini menjadi poin krusial yang perlu dikaji lebih lanjut oleh otoritas terkait. Apakah permintaan ini akan dikabulkan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. Tantangan dan strategi bisnis perbankan digital di Indonesia memang menarik untuk terus dipantau.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar