Haluannews Ekonomi – Tensi perang dagang AS di era Trump masih menghantui pasar global. Ketidakpastian ini menimbulkan gelombang kejut, mulai dari pelemahan nilai tukar hingga inflasi AS yang kembali merangkak naik. Kondisi ini membuat The Fed menahan suku bunga, berbeda dengan langkah Bank Sentral Australia dan Kanada yang justru menurunkan suku bunga untuk menggairahkan ekonomi dalam negeri. Pertanyaannya, bagaimana arah kebijakan Bank Sentral global, termasuk Bank Indonesia (BI)? Kapan BI akan kembali memangkas suku bunga?

Related Post
Analisis mendalam mengenai dinamika ini telah diulas dalam program Squawk Box Haluannews.id, Jumat (21/03/2025). Bramudya Prabowo berdiskusi dengan ekonom Haluannews.id, Maesaroh, untuk mengupas tuntas dampak perang dagang terhadap perekonomian global dan implikasinya terhadap kebijakan moneter berbagai negara, termasuk Indonesia. Diskusi tersebut menyoroti dilema yang dihadapi para pengambil kebijakan: di satu sisi, inflasi yang meningkat, di sisi lain, ekonomi yang lesu.

Maesaroh dalam diskusi tersebut memberikan pandangannya mengenai pertimbangan BI dalam menentukan kebijakan suku bunga. Ia menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan BI, mulai dari kondisi makro ekonomi domestik hingga perkembangan ekonomi global yang masih dibayangi ketidakpastian. Penjelasan tersebut memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kompleksitas yang dihadapi BI dalam menentukan langkah selanjutnya.
Kesimpulannya, keputusan BI terkait penurunan suku bunga bukan hanya soal angka, melainkan pertimbangan matang atas berbagai faktor internal dan eksternal. Diskusi tersebut memberikan wawasan berharga bagi pelaku pasar dan masyarakat luas untuk memahami dinamika kebijakan moneter di tengah ketidakpastian ekonomi global. Simak selengkapnya diskusi tersebut untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar