Haluannews Ekonomi – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang memuaskan pada kuartal III-2025, dengan laba bersih melonjak 23,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp41,97 miliar. Kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan pesat dalam penyaluran kredit digital, peningkatan transaksi, serta implementasi berbagai inovasi strategis.

Related Post
Pertumbuhan kredit Bank Raya mencapai Rp7,27 triliun atau naik 7,1% (yoy), yang turut mengerek total aset menjadi Rp13,59 triliun atau tumbuh 6,0% (yoy). Penyaluran kredit digital mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 50,1% (yoy) menjadi Rp20,61 triliun, sehingga outstanding kredit digital mencapai Rp2,73 triliun atau tumbuh 52,1% (yoy).

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16,5% (yoy) menjadi Rp9,15 triliun. Peningkatan porsi CASA (Current Account Saving Account) menjadi perhatian utama, dengan total CASA naik 38,8% (yoy) menjadi Rp2,72 triliun dan rasio CASA mencapai 29,78%.
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, menyatakan bahwa peluncuran berbagai inovasi baru pada kuartal III-2025 sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menumbuhkan bisnis digital. Fitur-fitur baru seperti Visa Virtual Card dan Uang Saku diharapkan dapat mengakselerasi adopsi produk digital Bank Raya di masyarakat.
Bank Raya juga terus memperluas adopsi produk digital dengan merangkul berbagai komunitas, termasuk Komunitas Pelari melalui acara Raya Run di Surabaya. Selain itu, adopsi Saku Bisnis di berbagai cluster komunitas pelaku usaha terus dioptimalkan, dengan lebih dari 10 ribu pelaku usaha telah memanfaatkannya hingga September 2025.
Hingga September 2025, pengguna Aplikasi Raya tercatat lebih dari 1,6 juta nasabah, dengan peningkatan transaksi sebesar 45,4% (yoy) mencapai 3,8 juta transaksi. Digital saving juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 61,4% (yoy) menjadi Rp1,75 triliun.
Sebagai bagian dari strategi sinergi di ekosistem BRI Group, Bank Raya terus mendorong perluasan kredit digital sebagai penopang bisnis berkelanjutan. Produk Pinang Dana Talangan mencatatkan penyaluran sebesar Rp17,56 triliun atau tumbuh 47,9% (yoy) kepada sekitar 46 ribu agen BRILink dan Agen Gadai.
Pertumbuhan kredit yang diimbangi dengan pertumbuhan DPK, terutama dana murah, menjaga likuiditas Bank Raya tetap terjaga. Rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) tercatat sebesar 79,40%, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) sebesar 85,17%, serta rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) sebesar 329,20% dan rasio NSFR (Net Stable Funding Ratio) sebesar 164,49%.
Dari sisi permodalan, Bank Raya memiliki modal yang kuat dengan rasio Total CAR sebesar 42,35% dan rasio Tier 1 CAR sebesar 41,55%, yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis ke depan.
Bank Raya juga terus memperkuat komitmen terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yang tercermin dari masuknya perusahaan dalam daftar Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar