Wall Street Loyo! Investor Tunggu Data Inflasi AS

Wall Street Loyo! Investor Tunggu Data Inflasi AS

Haluannews Ekonomi – Mayoritas bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, dibuka lesu pada perdagangan Senin (9/12/2024). Investor masih menunggu rilis data ekonomi terbaru AS pekan ini, yang akan memberikan gambaran lebih jelas tentang langkah selanjutnya Federal Reserve (The Fed).

COLLABMEDIANET

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) hanya naik tipis 0,06% ke 44.668,93. S&P 500 terkoreksi 0,12% menjadi 6.082,66, sementara Nasdaq Composite melemah 0,23% ke 19.813,92. Penurunan Nasdaq terutama disebabkan oleh anjloknya saham Nvidia lebih dari 3%, menyusul investigasi regulator China terkait potensi pelanggaran undang-undang antimonopoli.

Wall Street Loyo! Investor Tunggu Data Inflasi AS
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Padahal, akhir pekan lalu, S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor baru, masing-masing melesat 1% dan 3,3% sepanjang pekan. Dow Jones menjadi satu-satunya yang tertinggal, ditutup dengan penurunan 0,6%. Kenaikan sebelumnya didorong oleh laporan pekerjaan November 2024 yang menunjukkan pertumbuhan lebih kuat dari ekspektasi, namun tidak cukup kuat untuk mengurangi harapan penurunan suku bunga The Fed bulan ini.

CME FedWatch Tool menunjukkan pasar memperkirakan peluang 85% The Fed akan menurunkan suku bunga target seperempat poin pada akhir pertemuan 18 Desember. "Semuanya berjalan sesuai rencana The Fed," ujar Profesor Keuangan Wharton School, Jeremy Siegel, kepada Haluannews.id. "Saya pikir akan ada satu kali penurunan suku bunga pada 18 Desember, tetapi mungkin hanya dua atau tiga kali penurunan tahun depan. Kekuatan ekonomi ini bisa bertahan lama," tambahnya.

Meskipun The Fed saat ini dalam periode tanpa komentar, data inflasi utama pekan ini akan memberikan gambaran penting. AS akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan IHK inti (bulanan dan tahunan) pada Selasa. IHK tahunan diperkirakan meningkat dari 2,6% yoy (year-on-year) pada Oktober menjadi 2,7% yoy pada November. Jika benar, probabilitas penurunan suku bunga The Fed bulan ini akan semakin kecil.

Selain data inflasi, pasar juga mencermati data klaim pengangguran mingguan yang dirilis Kamis. Konsensus memperkirakan angka tersebut tidak akan jauh berbeda dari periode sebelumnya. Sebagai informasi, klaim pengangguran awal AS naik menjadi 224.000 pada minggu berakhir 30 November, dari 213.000 minggu sebelumnya, melebihi ekspektasi pasar (215.000) dan menjadi angka tertinggi dalam enam minggu. Meskipun naik, angka ini masih menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap kuat, memberi ruang bagi The Fed untuk memperlambat pelonggaran moneter jika inflasi tetap tinggi.

HALUANNEWS.ID RESEARCH

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar