Haluannews Ekonomi – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada Kamis (27/3/2025) di tengah ketidakpastian pasar yang dipicu kebijakan kontroversial Presiden AS Donald Trump. Haluannews.id mencatat, rupiah dibuka di level Rp16.590/US$, terdepresiasi 0,09% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang justru menguat 0,09%. Pergerakan ini berbanding terbalik dengan indeks dolar AS (DXY) yang turun tipis 0,09% ke angka 104,45 pada pukul 08:52 WIB.
Related Post
Fluktuasi rupiah hari ini didominasi faktor eksternal, khususnya kebijakan Trump yang mengumumkan penerapan tarif 25% untuk impor mobil non-AS. Kebijakan ini, yang akan berlaku mulai 2 April, diperkirakan akan meningkatkan ketegangan perdagangan dan menaikkan harga mobil di pasar global. "Kami akan mengenakan tarif 25% untuk semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat," tegas Trump dalam konferensi pers. Langkah ini menambah daftar panjang kebijakan proteksionis Trump yang sebelumnya telah memicu gejolak di pasar internasional.
Meskipun demikian, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis. Ia menekankan pentingnya peningkatan kinerja ekspor dan deregulasi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. "Ekspor harus terus jalan, deregulasi harus dipermudah agar impor-ekspor lebih lancar," ujarnya. Airlangga juga menilai fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat untuk jangka menengah hingga panjang. Namun, kebijakan Trump jelas menimbulkan ketidakpastian yang berdampak langsung pada pergerakan rupiah.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar