Haluannews Ekonomi – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge, perusahaan terafiliasi Hashim Djojohadikusumo, berambisi besar menguasai pasar internet murah di Indonesia. Untuk mencapai target 40 juta pengguna dalam lima tahun ke depan, Surge berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2,5 triliun pada tahun 2025. Dana segar ini akan dialokasikan untuk ekspansi jaringan di Pulau Jawa dan penyediaan layanan internet terjangkau.

Related Post
Direktur Utama WIFI, Yune Marketatmo, menyatakan bahwa emisi obligasi ini akan menggantikan rencana penerbitan obligasi sebelumnya. "Rp 2,5 triliun itu untuk investasi kita. Keluarnya tahun ini," ungkap Yune kepada media di Jakarta, Kamis (20/3/2025). Langkah ini menyusul keberhasilan penerbitan obligasi perdana senilai Rp 600 miliar melalui anak usahanya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem – IJE (Weave), pada Juli 2024. Selain itu, Surge juga telah mengantongi kredit investasi Rp 978 miliar dari BNI untuk membangun 700 ribu homepass.

Strategi Surge fokus pada segmen menengah bawah, melihat potensi pasar yang masih sangat besar. Dengan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 220 juta dan penetrasi industri baru 15%, pasar ini dinilai memiliki daya tarik yang signifikan. "Segmen menengah bawah ini terbuka lebar. Asal kita tajam dan fokus ke masyarakat pengguna bawah teknologi," tegas Yune.
Surge menargetkan peningkatan kecepatan layanan internet dari 100 Mbps menjadi 200 Mbps dengan harga ritel sekitar Rp 100 ribu, sejalan dengan program pemerintah untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau. Dengan 70 juta rumah di Indonesia yang belum terlayani internet, Surge optimistis dapat merebut pangsa pasar yang cukup besar.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar