Haluannews Ekonomi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah merancang strategi jitu untuk mendongkrak pasar modal Indonesia yang tengah diterpa arus balik modal asing. Langkah terbaru yang diambil adalah dengan mendorong industri asuransi dan dana pensiun (dapen) untuk meningkatkan partisipasinya sebagai investor domestik. Hal ini dinilai krusial mengingat net sell di pasar modal mencapai angka fantastis Rp 18,19 triliun secara bulanan dan bahkan tembus Rp 21,9 triliun sejak awal tahun.
Related Post
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, mengungkapkan bahwa OJK sedang menyiapkan sejumlah alternatif produk investasi baru bagi asuransi dan dapen. Beberapa di antaranya adalah Surat Berharga Negara (SBN) jangka panjang, pelonggaran regulasi investasi di reksadana, dan bahkan investasi di reksadana emas. "Pemerintah telah menerbitkan SBN jangka panjang 40 tahun dengan bunga relatif kecil, diharapkan ini bisa menjadi instrumen jangka panjang yang menarik bagi dapen dan asuransi," jelas Ogi dalam Konferensi Pers Hasil RDKB OJK, Selasa (4/3/2025).
Lebih lanjut, Ogi menambahkan bahwa OJK akan melonggarkan regulasi investasi di reksadana. "Regulasi akan direlaksasi, tidak lagi mengatur batasan komponen reksadana SBN," tegasnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas dan daya tarik investasi di reksadana bagi industri asuransi dan dapen. Bahkan, OJK juga tengah mempersiapkan agar asuransi dan dapen dapat berinvestasi di Gold EVT (Exchange for Physical) seiring dengan peluncuran bank emas yang telah diresmikan beberapa waktu lalu.
Strategi ini didasarkan pada penerapan liability matching investment oleh industri asuransi dan dapen. Strategi ini memastikan kesesuaian arus kas investasi dengan kewajiban pembayaran di masa depan, mengurangi risiko dan memastikan stabilitas portofolio investasi.
Dengan berbagai strategi ini, OJK optimistis dapat meningkatkan peran asuransi dan dapen dalam menopang pasar modal Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada investor asing.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar