Haluannews Ekonomi – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali bertindak cepat. Setelah sebelumnya sempat dihentikan sementara, perdagangan saham PT Master Print Tbk (PTMR) kembali dibekukan. Penyebabnya? Lonjakan harga saham yang fantastis! Dalam sebulan, harga saham PTMR melesat hingga 175%, bahkan dalam sepekan saja sudah naik 109%. Pergerakan harga yang signifikan ini memaksa BEI untuk melakukan suspensi perdagangan saham PTMR di pasar reguler dan pasar tunai, mulai sesi I tanggal 26 Juni 2025, hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
Related Post
Keputusan ini diambil sebagai langkah protektif bagi investor, khususnya pemegang saham PTMR. BEI menekankan pentingnya memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan. Perlu diketahui, saham PTMR baru kembali diperdagangkan pada 25 Juni 2025 setelah sebelumnya juga sempat dihentikan sementara. Namun, sejak dibuka, saham ini langsung menyentuh batas auto rejection atas (ARA).
Di balik gejolak harga saham PTMR, terungkap rencana akuisisi oleh perusahaan asal Singapura, Deep Source Pte. Ltd. Deep Source berencana mengakuisisi 1.472.000.000 saham PTMR, atau setara 77,19% dari total saham yang beredar. Tujuannya? Pengembangan bisnis dan perluasan jaringan usaha di Indonesia. Menariknya, Deep Source Pte. Ltd. belum memiliki saham PTMR sebelum rencana akuisisi ini. Negosiasi akuisisi ini dilakukan secara langsung oleh kedua belah pihak.
Peristiwa ini menjadi sorotan pasar modal Indonesia dan menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi informasi dan perlindungan investor. BEI melalui langkah suspensinya menunjukkan komitmen untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar