Haluannews Ekonomi – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memberikan sinyal kuat bagi investor untuk melirik saham-saham perusahaan pelat merah. Menurutnya, saat ini adalah momentum tepat untuk membeli, meskipun belakangan ini saham BUMN cenderung mengalami penurunan. Hal ini disampaikan Erick dalam acara Haluannews.id Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Related Post
Erick optimistis BUMN memiliki prospek cerah berkat kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danareksa, yang ia sebut sebagai "mega proyek" dengan modal US$ 20 miliar dan AUM hampir US$ 900 miliar. "Dengan modal sebesar itu, banyak hal yang bisa dioptimalkan. Dividen BUMN stabil, time to buy back," tegasnya.

Senada dengan Erick, CEO Danareksa, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan fokus berinvestasi pada sektor-sektor strategis yang berdampak besar pada perekonomian Indonesia, seperti hilirisasi, energi terbarukan, ketahanan pangan, dan energi. Proses investasi sendiri akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati, melalui persetujuan dewan pengawas, demi efisiensi dan produktivitas.
Optimisme ini semakin diperkuat oleh pernyataan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo. Ia mengungkapkan rencana pemerintah untuk melakukan efisiensi senilai US$ 20 miliar (Rp 326 triliun) setiap tahunnya. Proyeksi ini, menurut Hashim, akan menghasilkan ekuitas hingga US$ 100 miliar dalam lima tahun pemerintahan, dan jika dikelola Danareksa, potensi pertumbuhannya bisa mencapai 3-4 kali lipat. Dengan demikian, potensi keuntungan investasi di sektor BUMN dinilai sangat menjanjikan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar