Haluannews Ekonomi – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka sedikit melemah pada perdagangan Kamis (26/6/2026). Haluannews.id mencatat, rupiah terpantau berada di level Rp 16.290 per dolar AS, mengalami penurunan 0,03% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di angka Rp 16.285 per dolar AS. Pergerakan ini terjadi di tengah sinyal yang beragam dari pasar global.
Related Post
Indeks dolar AS (DXY) sendiri menunjukkan pelemahan sebesar 0,19% ke angka 97,49 pada pukul 09:00 WIB. Penurunan ini melanjutkan tren pelemahan sehari sebelumnya yang mencapai 0,18%. Pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal, terutama pernyataan-pernyataan dari pejabat The Federal Reserve (The Fed).
Gubernur The Fed, Jerome Powell, menyatakan sikap kehati-hatian bank sentral AS dan belum siap untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Pernyataan ini bertolak belakang dengan pandangan anggota Dewan Gubernur The Fed lainnya, Michelle Bowman, yang menilai perlunya mempertimbangkan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Ketidakjelasan ini menciptakan ambiguitas di pasar.
Di sisi lain, sentimen positif masih datang dari meredanya konflik geopolitik dan penurunan harga minyak global. Hal ini berpotensi mendorong penguatan rupiah. Namun, pelaku pasar cenderung bersikap wait and see menanti rilis data ekonomi AS, seperti update pertumbuhan ekonomi dan laporan Personal Consumption Expenditure (PCE) pada akhir pekan ini. Data ekonomi AS yang menunjukkan pelemahan berpotensi membuka peluang penguatan rupiah yang lebih signifikan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar