Haluannews Ekonomi – Tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia terus meningkat, namun pemahaman mengenai produk investasi yang sesuai kebutuhan masih menjadi tantangan. Banyak yang masih bingung menentukan instrumen investasi terbaik, terutama di tengah fluktuasi pasar saham dan emas. "Banyak yang bertanya, investasi di mana? Saham lagi turun, emas mahal. Deposito? Bunganya cuma 2-3%, kurang menarik. Bank digital menawarkan lebih dari 6%, tapi tak dijamin LPS," ungkap perencana keuangan, Lolita Setyawati, dalam acara Penyelenggara Agregasi Jasa Keuangan di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Related Post
Lolita menyoroti potensi BPR (Bank Perkreditan Rakyat) sebagai alternatif investasi yang aman. Sayangnya, informasi mengenai investasi di BPR masih terbatas di masyarakat. "Aplikasi seperti Komunal bisa menjadi solusi, memfasilitasi akses masyarakat pada BPR secara digital," tambahnya. Komunal sendiri merupakan aplikasi fintech yang bertujuan meningkatkan inklusi keuangan lewat digitalisasi BPR.

Di tengah ketidakpastian ekonomi, deposito tetap menjadi pilihan investasi aman. "Deposito dan Surat Berharga Negara (SBN) adalah pilihan yang pasti. Saat ini, alokasi dana masyarakat kemungkinan besar akan lebih banyak ke instrumen-instrumen tersebut," jelas Lolita. OJK mencatat, BPR berhasil menghimpun dana Rp 100 miliar selama pandemi Covid-19, namun capaian tersebut belum berulang setelah pandemi berakhir. Kondisi ini menunjukkan potensi BPR yang masih perlu digali lebih dalam.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar