Haluannews Ekonomi – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III berambisi menambah luas lahan perkebunan sawitnya hingga 59.000 hektare dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Langkah ekspansi ini diungkap Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Selasa (11/3/2025). Ghani menjelaskan strategi perluasan lahan ini akan dilakukan melalui konservasi tanaman karet dan optimalisasi lahan yang tersedia (land bank).

Related Post
Ghani menuturkan, "Dulu Sulawesi, sejak PTPN berdiri tahun 1996, belum memiliki kesempatan untuk dikembangkan. Baru setelah bergabung dengan Palm Co, sejak 1 Desember 2023, kami memiliki sumber daya, baik SDM maupun pendanaan, untuk melakukan perbaikan di Sulawesi." Perluasan ini diyakini akan semakin mengukuhkan posisi PTPN III di industri sawit nasional.

Kinerja PTPN III sepanjang tahun 2024 terbilang positif, dengan laba unaudited mencapai Rp 3,26 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari sektor kelapa sawit. Ghani menambahkan, "Kontribusi sawit sangat luar biasa tahun ini. Pada 2024, sawit menyumbang 66% laba, tebu gula 9,6%, dan sisanya dari komoditas lain."
Target PTPN III untuk tahun 2025 bahkan lebih ambisius. Kontribusi sawit ditargetkan mencapai 75% dari total pendapatan, seiring dengan tren kenaikan harga sawit pada kuartal pertama 2025. "Oleh karena itu, kami akan menambah luas lahan sawit sekitar 59.000 hektare dalam lima tahun ke depan," tegas Ghani.
Sebagai informasi, Palm Co, subholding perkebunan nusantara, saat ini mengelola kebun sawit terbesar di dunia seluas 586.000 hektare, dan ditargetkan mencapai 708.000 hektare dalam satu dekade. Ekspansi PTPN III ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar dunia.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar