Haluannews Ekonomi – Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, optimistis Indonesia akan dibanjiri likuiditas dolar AS. Keyakinan ini muncul setelah pemerintah memberlakukan kewajiban penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebesar 100% selama satu tahun. Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo dalam sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Related Post
Prabowo menekankan pentingnya transparansi dan kontribusi bagi negara dari perusahaan yang memanfaatkan aset negara. "Bagi semua perusahaan yang menerima kredit dari bank pemerintah, menggunakan aset negara berupa HGU, HTI, atau hak pakai—yang merupakan aset negara—dan memanfaatkan kredit tersebut, hasil usahanya harus disetor di Republik Indonesia 100%, minimal selama satu tahun," tegasnya.

Kebijakan wajib penempatan DHE yang berlaku sejak 1 Maret 2025 ini, diprediksi Prabowo akan menggerakkan US$ 80 miliar di dalam negeri hingga akhir tahun ini. Lebih lanjut, ia memproyeksikan angka tersebut akan melonjak menjadi US$ 100 miliar pada tahun berikutnya. "Kalau sudah berjalan, ini akan menambah devisa kita US$ 100 miliar per tahun," tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan optimisme pemerintah dalam meningkatkan cadangan devisa negara dan memperkuat perekonomian nasional melalui kebijakan pengelolaan DHE yang lebih ketat. Langkah ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap arus modal asing yang fluktuatif.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar