Haluannews Ekonomi – Kabar mengejutkan datang di penghujung tahun! Presiden Prabowo Subianto secara resmi membatalkan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang sedianya berlaku 1 Januari 2025. Kebijakan ini hanya akan diterapkan pada barang dan jasa mewah. Keputusan mendadak ini tentu menimbulkan gelombang reaksi, tak terkecuali di sektor pasar modal.
Related Post
Agus Basuki Yanuar, President Direktur Samuel Aset Manajemen, menilai pembatalan ini sebagai angin segar bagi masyarakat dan pasar modal. Namun, ia juga menyoroti potensi kerumitan teknis. Pasalnya, banyak sektor usaha telah melakukan penyesuaian sistem mengingat pengumuman ini baru disampaikan di akhir tahun.
Rencana kenaikan PPN sebelumnya telah memberikan dampak signifikan terhadap arah investasi dan alokasi aset, terutama di sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan. Kini, dengan batalnya kenaikan tersebut, pertanyaan besar muncul: bagaimana dampaknya terhadap investasi pasar modal Indonesia di tahun 2025? Akankah hal ini mendorong pertumbuhan yang lebih positif?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Haluannews.id mewawancarai Agus Basuki Yanuar dalam program Squawk Box (Jumat, 03/01/2025). Wawancara ini akan mengupas tuntas proyeksi pergerakan pasar modal di tahun 2025 pasca pembatalan PPN 12% secara menyeluruh. Saksikan selengkapnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas!
Tinggalkan komentar