Haluannews Ekonomi – PT PAM Mineral Tbk (NICL), emiten pertambangan nikel, mengumumkan kabar gembira bagi para pemegang sahamnya. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang baru saja digelar, NICL memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 127,62 miliar atau setara Rp 12 per saham. Angka ini merupakan 60,83% dari laba bersih perusahaan sepanjang tahun buku 2024. Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers virtual.

Related Post
Lonjakan laba bersih NICL pada 2024 memang signifikan, mencapai Rp 318,76 miliar. Angka ini mencerminkan peningkatan fantastis sebesar 1.075% dibandingkan tahun 2023 yang hanya meraih laba bersih Rp 27,13 miliar. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan dan efisiensi biaya operasional, khususnya pada beban umum dan administrasi.

Pendapatan NICL juga mengalami pertumbuhan yang positif, mencapai Rp 1,44 triliun pada 2024, atau naik 26,37% dari Rp 1,14 triliun di tahun sebelumnya. Efisiensi biaya produksi turut berkontribusi pada peningkatan laba kotor yang melonjak tajam hingga 278,50%, menjadi Rp 517,26 miliar dari Rp 136,66 miliar. Hal ini juga berdampak pada marjin laba kotor yang meningkat dari 11,97% menjadi 35,86%. Laba usaha pun ikut terdongkrak menjadi Rp 414,10 miliar, jauh di atas angka Rp 45,16 miliar pada 2023.
Selain pembagian dividen, RUPST juga menyepakati alokasi sebesar Rp 22,54 miliar dari saldo laba sebagai dana cadangan, sementara sisanya, Rp 59,64 miliar, dimasukkan ke dalam saldo laba perusahaan. Perubahan signifikan juga terjadi di jajaran komisaris. Tandijono Jiko ditunjuk sebagai Komisaris Utama menggantikan David Kristiali. Suhartono juga ditunjuk sebagai Direktur Business Development NICL.
Berikut susunan dewan komisaris dan direksi NICL pasca RUPST:
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama: Tandijono Jiko
- Komisaris Independen: Yamin Dharmawan
- Komisaris Independen: Sudung Situmorang
Dewan Direksi:
- Direktur Utama: Ruddy Tjanaka
- Direktur: Herman Thio
- Direktur: Roni Permadi Kusumah
- Direktur: Suhartono
Kinerja positif NICL ini menjadi sinyal optimisme bagi sektor pertambangan nikel di Indonesia. Strategi efisiensi dan peningkatan volume penjualan terbukti efektif dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar