Mantan Dirut Jasindo Dipenjara, Asuransi BUMN Ini Justru Cetak Rekor!

Mantan Dirut Jasindo Dipenjara, Asuransi BUMN Ini Justru Cetak Rekor!

Haluannews Ekonomi – Putusan 3,5 tahun penjara terhadap Sahata Lumban Tobing, mantan Direktur Operasi Ritel PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) atas kasus korupsi senilai Rp 38 miliar, tak menyurutkan langkah perusahaan asuransi milik BUMN ini. Jasindo justru menunjukkan kinerja keuangan yang positif di kuartal I 2025. Hal ini disampaikan manajemen Jasindo menanggapi putusan pengadilan tersebut.

COLLABMEDIANET

Manajemen Jasindo menyatakan menghormati dan mendukung penuh proses hukum yang telah berjalan. Mereka menegaskan komitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan transparansi, khususnya setelah melakukan transformasi bisnis pada 2021. "Kami selalu menjalankan kegiatan usaha secara transparan, akuntabel, dan sesuai peraturan berlaku," tegas manajemen dalam keterangan resmi, Jumat (2/5).

Mantan Dirut Jasindo Dipenjara, Asuransi BUMN Ini Justru Cetak Rekor!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema, menambahkan bahwa perusahaan telah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan proses hukum berjalan objektif dan adil. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum yang konsisten dalam menciptakan tata kelola perusahaan yang sehat di lingkungan BUMN.

Jasindo juga memperkuat mitigasi risiko dengan penerapan prudent underwriting dan penyesuaian profil risiko sesuai risk appetite perusahaan. "Komitmen kami adalah memastikan seluruh Insan Jasindo bekerja profesional, berintegritas, dan selaras dengan nilai-nilai korporasi," tambah Brellian. Hal ini diperkuat dengan sertifikasi ISO 37001:2016 mengenai Anti-Bribery Management System.

Kinerja Jasindo di kuartal I 2025 cukup mencengangkan. Total hasil underwriting mencapai Rp 118,60 miliar, meningkat 72,67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Risk Based Capital (RBC) juga naik menjadi 154,92%. Hasil investasi pun meningkat 20,72% menjadi Rp 60,45 miliar.

Pertumbuhan signifikan terlihat pada beberapa lini bisnis. Asuransi Engineering melonjak 471%, Asuransi Liability naik 309%, Asuransi Energy Onshore meningkat 56%, Asuransi Cargo naik 43%, dan Asuransi Kecelakaan Diri tumbuh 186%. Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya aktivitas konstruksi, kesadaran manajemen risiko korporasi, dan pertumbuhan perdagangan serta logistik.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar