Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan kinerja positif di sesi pertama perdagangan Jumat (9/5), menguat 0,25% ke level 6.844. Namun, di tengah euforia jelang libur panjang, Rupiah justru menunjukkan pelemahan sebesar 0,21% terhadap Dolar AS, berada di angka Rp 16.525 per USD. Kondisi ini memunculkan pertanyaan: apakah sentimen positif IHSG akan berlanjut, dan apa yang sebenarnya terjadi di balik pelemahan Rupiah?

Related Post
Analisis pergerakan pasar menjelang akhir pekan ini menjadi sorotan. Haluannews.id mewawancarai Susi Setiawati, Equity Analyst Haluannews.id, dalam program Power Lunch Haluannews.id. Susi memberikan pandangan mendalam mengenai sektor-sektor yang menarik perhatian pasar dan potensi pergerakan IHSG dan Rupiah ke depannya. Menurutnya, beberapa faktor makro ekonomi global dan domestik turut mempengaruhi dinamika pasar saat ini. Ia juga menyoroti beberapa sektor yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Meskipun IHSG menunjukkan tren positif, pelemahan Rupiah menjadi catatan penting. Susi menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan tersebut, termasuk potensi arus modal asing dan dinamika nilai tukar global. Ia menekankan pentingnya investor untuk tetap waspada dan melakukan diversifikasi investasi untuk meminimalisir risiko.
Kesimpulannya, pergerakan IHSG dan Rupiah menjelang libur panjang memberikan gambaran yang kompleks. Kenaikan IHSG memberikan sinyal positif, namun pelemahan Rupiah menjadi pengingat akan pentingnya analisis yang cermat dalam berinvestasi. Wawancara eksklusif dengan Susi Setiawati memberikan wawasan berharga bagi investor untuk memahami dinamika pasar dan mengambil keputusan investasi yang tepat.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar