Haluannews Ekonomi – PT Bangun Karya Persada Tbk (KRYA) tengah menjadi sorotan setelah secara resmi memulai proses due diligence terkait rencana akuisisi mayoritas saham oleh konsorsium yang dipimpin Rich Step International Ltd. (RSIL) dan PT Green Power Group Tbk. (LABA). Langkah ini memicu spekulasi positif di kalangan investor.
Related Post
Direktur Utama KRYA, Dharmo Budiono, menyatakan bahwa proses pemeriksaan mendalam ini berjalan lancar dan penuh kerjasama. Pihaknya menargetkan penyelesaian pada pertengahan Agustus mendatang. Dharmo menambahkan, aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi transformasi bisnis perusahaan secara menyeluruh.
KRYA berencana untuk memfokuskan diri pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sebagai pilar utama bisnisnya di masa depan. Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV) yang tengah berkembang pesat di Indonesia. Dengan fokus baru ini, KRYA berharap dapat memanfaatkan peluang pasar yang besar di sektor EBT dan EV.
Masuknya investor asing seperti RSIL menunjukkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan KRYA di sektor energi terbarukan. Akuisisi ini diharapkan dapat memberikan suntikan modal yang signifikan serta keahlian internasional untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek EBT yang sedang direncanakan.
Analis pasar modal menilai bahwa langkah strategis KRYA ini dapat memberikan dampak positif bagi kinerja saham perusahaan di masa depan. Fokus pada EBT dan EV dinilai sebagai langkah yang tepat mengingat tren global yang semakin mengarah pada energi bersih dan transportasi berkelanjutan. Investor disarankan untuk mencermati perkembangan selanjutnya dari proses akuisisi ini.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar