Haluannews Ekonomi – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah konglomerat dan pelaku pasar modal. Pertemuan dadakan ini dipicu oleh anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa waktu terakhir. Hadir dalam pertemuan tersebut nama-nama besar seperti Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad, Garibaldi Thohir (Bos Adaro), Franky Widjaja (Bos Sinar Mas), Arsjad Rasjid (Bos Indika Energy), Anindya Bakrie (Ketua Kadin), Agus Salim Pangestu (anak Prajogo Pangestu), dan Agus Projosasmito (Komisaris Amman Mineral).
Related Post
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi, menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan langkah luar biasa dan bukan agenda rutin. Tujuannya, untuk menggali berbagai perspektif terkait dinamika pasar modal terkini serta mengidentifikasi tantangan dan kebutuhan pasar untuk menjaga stabilitas dan ketahanan pasar modal Indonesia.
"Banyak masukan konstruktif yang kami terima dari para stakeholder. Masukan ini akan segera ditindaklanjuti sesuai kapasitas dan peran masing-masing," ujar Inarno dalam keterangannya di gedung BEI, Jakarta, Senin (3/2).
Menanggapi tekanan terhadap IHSG, OJK mengambil langkah awal dengan menunda implementasi kegiatan short selling. Sebagai opsi kebijakan lanjutan, OJK juga tengah mengkaji kemungkinan buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dengan tetap mempertimbangkan situasi dan kondisi pasar. Ketiga fokus utama OJK dalam pengambilan kebijakan ini adalah stabilitas pasar, peningkatan likuiditas, dan perlindungan investor.
"Kami ingin menyampaikan pesan bahwa OJK hadir untuk mengamati dan berperan aktif menjaga pasar modal Indonesia tetap stabil, transparan, dan berintegritas, khususnya bagi investor lokal, ritel, maupun institusional," pungkas Inarno. Pertemuan ini menjadi sinyal kuat komitmen OJK dalam menjaga kepercayaan investor dan stabilitas pasar modal Indonesia di tengah gejolak global.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar