Haluannews Ekonomi – Kebijakan proteksionis Donald Trump kembali mengguncang pasar global. Dalam sehari, kekayaan 500 orang terkaya dunia tergerus hingga US$ 208 miliar atau setara Rp 3.444 triliun (kurs Rp 16.600/US$). Data Billionaire Index mencatat penurunan drastis ini sebagai yang terbesar keempat dalam 13 tahun terakhir, dan yang paling signifikan sejak puncak krisis pandemi Covid-19.

Related Post
Lebih dari setengah dari para miliarder dunia mengalami penurunan kekayaan rata-rata 3,3%. Haluannews.id mengutip sumber, Senin (7/4/2025), menyebutkan dampaknya terasa signifikan pada para penguasa teknologi. Mark Zuckerberg, CEO Meta, mengalami kerugian terbesar dengan penurunan kekayaan 9% atau sekitar US$ 17,9 miliar (Rp 296 triliun). Kejatuhan ini cukup mengejutkan mengingat saham Meta termasuk dalam indeks Magnificent Seven, yang terdiri dari saham-saham teknologi raksasa.

Jeff Bezos, pendiri Amazon, juga tak luput dari gejolak ini. Saham Amazon anjlok 9%, membuat kekayaannya berkurang US$ 15,9 miliar (Rp 263 triliun). Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak April 2022 dan lebih dari 25% dari puncaknya pada Februari lalu. Elon Musk, yang secara terbuka mendukung Trump, juga merasakan imbasnya. Sepanjang tahun ini, kekayaannya telah menciut hingga US$ 110 miliar, termasuk US$ 11 miliar (Rp 182 triliun) sejak pengumuman tarif bea masuk terbaru Trump. Gejolak ini menunjukkan betapa rentannya kekayaan para konglomerat terhadap kebijakan ekonomi global yang fluktuatif. Dampaknya pun terasa langsung dan signifikan terhadap nilai aset mereka.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar