Haluannews Ekonomi – Jumat kelabu bagi investor di pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk tajam hingga 3,6% menjelang penutupan perdagangan Jumat (28/2/2025), terjun bebas ke level 6.251,67. Penurunan dramatis sebesar 233 poin ini diiringi volume transaksi yang tinggi, mencapai Rp 12,87 triliun dengan 15,81 miliar saham diperdagangkan dalam 1,14 juta kali transaksi. Kondisi ini menunjukkan kepanikan di pasar, seiring kaburnya dana asing yang mencapai Rp 18,98 triliun sepanjang tahun berjalan.
Related Post
Analisis MNCS Daily Scope Wave memprediksi koreksi IHSG masih berlanjut, menguji rentang Rp6.269-Rp6.399. Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas menyarankan investor untuk lebih selektif dalam memilih saham, dengan area support IHSG di Rp6.356 dan resistensi di Rp6.456. Ia menekankan pentingnya mencermati perkembangan makro ekonomi dan kinerja emiten yang merilis laporan keuangan tahunan (FY) 2024.
Alfred Nainggolan menambahkan, sentimen negatif dari bursa global, aksi jual asing masif, minimnya sentimen domestik, pemberitaan kasus korupsi, dan kinerja perbankan yang kurang menggembirakan turut menekan IHSG. "Stabilitas domestik (ekonomi dan politik) sedang terganggu, ditambah kondisi eksternal yang berat," tegas Alfred. Meski demikian, ia menyarankan investor jangka panjang untuk melihat ini sebagai peluang membeli saham di harga murah, dengan target support berikutnya di Rp6.260.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyatakan akan mengadakan pertemuan dengan pelaku pasar pada Senin (2/3/2025) mendatang untuk membahas langkah-langkah mengatasi situasi ini bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar