Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja impresif pada perdagangan sesi I, Selasa (22/4/2025), dengan lonjakan mendekati 1%. IHSG menguat 0,89% atau 57,52 poin, menutup sesi pertama di level 6.503,49. Dari 788 saham yang diperdagangkan, 332 saham menghijau, 231 saham melemah, dan 226 saham stagnan. Kenaikan ini juga mendorong kapitalisasi pasar naik menjadi Rp 11.315,11 triliun.

Related Post
Sektor utilitas menjadi bintang lapangan, memimpin penguatan dengan kenaikan 6,04%. Sektor bahan baku dan energi juga menunjukan performa positif, masing-masing naik 2,98% dan 1,46%. Namun, dibalik euforia tersebut, beberapa saham konglomerat menjadi penggerak utama kenaikan IHSG. Saham BREN memimpin dengan kenaikan 6,7% ke level 5.975, berkontribusi 14,28 poin terhadap indeks. AMMN menyusul dengan kenaikan 6,02%, menyumbang 12,66 poin, dan disusul BBCA yang naik 1,81% dengan kontribusi 10,24 poin.

Sentimen global dan domestik turut mewarnai pergerakan IHSG hari ini. Bayang-bayang ambruknya Wall Street, perselisihan antara The Fed dan Presiden Donald Trump, serta ketidakpastian negosiasi perdagangan global memberikan warna tersendiri pada pasar saham, rupiah, dan obligasi. Trump kembali meningkatkan tekanan terhadap Chairman The Fed, Jerome Powell, menyebutnya "pecundang besar" dan mendesak penurunan suku bunga untuk mencegah perlambatan ekonomi AS. Trump mengklaim inflasi AS rendah dan biaya energi serta barang-barang lain menurun.
Di sisi domestik, sentimen pasar menunggu rilis data neraca dagang dan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). RDG BI yang dimulai hari ini dan berakhir besok akan menentukan arah suku bunga acuan. Pada bulan lalu, BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%, suku bunga deposit facility di 5,00%, dan suku bunga lending facility di 6,50%. Pergerakan IHSG ke depan akan sangat dipengaruhi oleh dinamika sentimen global dan keputusan BI terkait suku bunga.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar