Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Rabu (17/9/2025) dengan pergerakan yang cukup menarik. Membuka sesi dengan kenaikan tipis 0,08% atau 6,73 poin ke level 7.964,42, IHSG kemudian menunjukkan performa yang lebih agresif. Hanya semenit setelah pembukaan, indeks langsung melesat dan mencatatkan kenaikan lebih dari 0,5%, mencapai puncak sementara di angka 7.979,32. Meski demikian, pergerakan ini terjadi di tengah sejumlah sentimen global yang cukup beragam.

Related Post
Aktivitas perdagangan pagi ini terbilang cukup ramai. Tercatat 25 saham mengalami penguatan, 56 saham melemah, dan 288 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 297 miliar dengan volume perdagangan 320,32 juta saham yang diperdagangkan melalui 27.036 kali transaksi.

Di sisi lain, pasar saham Asia-Pasifik justru dibuka dengan tren negatif, mengikuti jejak Wall Street yang mengalami pelemahan. Investor global masih menunggu keputusan kebijakan moneter The Fed yang diprediksi akan memangkas suku bunga. Nikkei 225 Jepang turun 0,3%, Topix melemah 0,65%, ASX/S&P 200 Australia terkoreksi 0,34%, sementara Kospi Korea Selatan dan Kosdaq masing-masing turun 1,07% dan 0,78%. Hanya indeks Hang Seng Hong Kong yang diperkirakan menguat berdasarkan kontrak berjangka.
Data ekspor minyak non-domestik Singapura untuk Agustus juga menjadi sorotan, mengingat Singapura sebagai salah satu ekonomi paling terbuka di dunia, dan pergerakan ekspornya seringkali menjadi indikator kesehatan ekonomi global. Di Amerika Serikat, pasar saham juga ditutup melemah karena aksi ambil untung menjelang pengumuman kebijakan The Fed. S&P 500 turun 0,13%, Nasdaq Composite melemah 0,07%, dan Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,27%.
Pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan tetap diwarnai oleh kehati-hatian. Di dalam negeri, pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan menentukan arah kebijakan suku bunga menjadi fokus utama. Sementara itu, keputusan suku bunga The Fed, yang akan diumumkan Kamis dini hari WIB, juga akan menjadi penentu arah pasar. Kedua faktor ini berpotensi besar mempengaruhi pergerakan IHSG dan nilai tukar rupiah sepanjang hari.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar