Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini dengan sedikit kejutan. Membuka sesi di zona hijau, IHSG cepat berbalik arah dan terjun ke zona merah hanya dalam hitungan menit. Pada pukul 09.02 WIB, IHSG tercatat melemah 0,10% ke level 6.781,48. Nilai transaksi mencapai Rp 601 miliar, melibatkan 519 juta saham dalam 49 ribu kali transaksi. Dari 411 saham yang tercatat, 162 saham menghijau, 146 saham memerah, dan sisanya stagnan. Secara sektoral, mayoritas sektor menunjukkan kinerja positif, kecuali sektor keuangan, primer, energi, dan industri. Sektor teknologi dan properti mencatatkan penguatan terbesar.
Related Post
Minimnya sentimen positif mewarnai pasar keuangan akhir pekan ini (Jumat, 21/2/2025). Pasar masih mencerna dampak rilis data NPI dan transaksi berjalan dari Bank Indonesia (BI) kemarin. Pelemahan tipis IHSG kemarin mengindikasikan potensi pembalikan tren sideways setelah penurunan tajam sejak awal bulan. IHSG sempat menguat tiga hari berturut-turut (14-18 Februari 2025), mendorong harganya hingga ke resistance level 6900, bertepatan dengan Moving Average (MA) 20 daily. Setelah mencapai resistance, koreksi terjadi selama dua hari terakhir (19-20 Februari 2025), yang dinilai normal dan berpotensi menguji support terdekat di level 6700, berdasarkan body candle 14 Juni 2024.
Aliran dana asing yang keluar dari pasar saham domestik masih menjadi sorotan. Sejak awal tahun, investor asing terus melepas saham RI dalam jumlah triliunan rupiah. Data BEI menunjukkan net buy hanya terjadi selama dua hari hingga 19 Februari. MSCI juga mengurangi porsi saham RI, menyebabkan penurunan bobot saham Indonesia di MSCI dari 2,2% menjadi 1,5% pada akhir 2024. Jumlah perusahaan Indonesia di MSCI Global Standards pun menyusut hampir separuh dari puncaknya di 2019 (dari 28 menjadi 17 konstituen efektif Maret 2025).
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar