Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merah pada perdagangan Kamis (28/11/2024), ambles 0,63% ke posisi 7.000,15. Sektor energi menjadi sektor paling terpuruk, anjlok 2,60%, disusul sektor industri dan properti yang masing-masing turun 0,59% dan 0,39%. Sektor bahan baku dasar dan barang konsumsi non-siklikal juga ikut terkoreksi, masing-masing 0,32% dan 0,04%.

Related Post
Anjloknya IHSG tak lepas dari aksi jual besar-besaran saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang auto reject bawah (ARB) hingga 28,14 poin. Kejadian ini bertepatan dengan masa ex-date dividen jumbo yang dibagikan emiten milik konglomerat Garibaldi "Boy" Thohir tersebut.

Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ADRO pada Senin (18/11/2024) menyetujui pembagian dividen tunai final hingga US$ 2,62 miliar. Para pemegang saham berhak atas dividen Rp 1.359 per lembar. Dengan harga penutupan cum date di Rp 3.770, investor menikmati yield fantastis sebesar 36,05%! Yield di atas 30% ini tercatat sebagai dividen terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Setelah menikmati dividen melimpah, banyak investor yang kemudian melepas saham ADRO-nya, sehingga menyebabkan ARB.
Selain ADRO, saham-saham lain yang turut menekan IHSG antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (-10,12 poin), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (-6,46 poin), PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) (-6,10 poin), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) (-4,57 poin). Haluannews.id Research.
Tinggalkan komentar