Haluannews Ekonomi – Selasa (11/03), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan penurunan cukup signifikan, yakni 0,79% dan berada di level psikologis 6.545,85. Nasib serupa juga dialami oleh rupiah yang melemah 0,40% terhadap dolar Amerika Serikat (AS), berada di posisi Rp 16.400/USD. Analis pasar mengaitkan pelemahan ini dengan dampak "Trumpcession", istilah yang menggambarkan potensi resesi ekonomi akibat kebijakan Donald Trump.

Related Post
Haluannews.id menayangkan wawancara eksklusif Dina Gurning dengan Susi Setiawati, Equity Analyst Haluannews.id Research, dalam program Closing Bell Haluannews.id pada Selasa (11/03/2025). Diskusi tersebut membahas secara mendalam penyebab penurunan IHSG dan rupiah, serta proyeksi perkembangan pasar ke depannya. Para pelaku pasar menantikan kejelasan situasi geopolitik dan dampaknya terhadap ekonomi global. Ketidakpastian ini menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG dan rupiah.

Pelemahan rupiah diperkirakan akan terus berlanjut jika ketidakpastian global tidak segera berkurang. Para investor akan terus memperhatikan perkembangan situasi ekonomi dan politik internasional untuk mengambil keputusan investasi. Ancaman resesi global menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan dalam memperkirakan pergerakan pasar ke depannya.
Kondisi ini tentunya menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik. Langkah-langkah antisipatif diperlukan untuk meminimalisir dampak negatif dari "Trumpcession" terhadap perekonomian Indonesia.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar