Haluannews Ekonomi – Polemik pengangkatan dua pejabat Bank Indonesia (BI) sebagai komisaris di Bank BRI dan BNI memanas. Edi Susianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, kini resmi menjabat Komisaris Independen BRI. Sementara itu, Donny Hutabarat, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, duduk sebagai komisaris di BNI. Kabar ini mengemuka setelah RUPS kedua bank BUMN tersebut.
Related Post
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan bahwa BI akan memberikan penjelasan resmi setelah seluruh proses RUPS bank-bank BUMN rampung. "Kita lihat prosesnya masih terus berlangsung, jadi untuk itu belum ada komentar dulu," ujar Denny saat dikonfirmasi di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (28/3/2025).
Meski demikian, Denny memastikan BI akan mematuhi seluruh regulasi yang berlaku terkait pengangkatan komisaris di BUMN, termasuk kemungkinan pengunduran diri dari jabatan di BI jika diperlukan. "Artinya BI tetap akan memenuhi semua ketentuan yang ada, tapi untuk resminya belum," tegasnya.
Aturan pengangkatan komisaris BUMN merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, khususnya Pasal 120 yang mengatur tentang Komisaris Independen dan Komisaris Utusan. Lebih detail lagi, persyaratan komisaris independen diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Pasal 21 POJK tersebut menjabarkan syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain: tidak bekerja atau memiliki wewenang di perusahaan tersebut dalam enam bulan terakhir (kecuali pengangkatan kembali), tidak memiliki saham, tidak memiliki hubungan afiliasi, dan tidak memiliki hubungan usaha dengan perusahaan.
Kejelasan mengenai kepatuhan terhadap regulasi dan langkah selanjutnya yang akan diambil BI terkait pengangkatan kedua pejabatnya ini sangat dinantikan oleh publik dan pelaku pasar. Perkembangan situasi ini akan terus dipantau Haluannews.id.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar