Gunung Emas Palsu: Soeharto & Dunia Tertipu!

Gunung Emas Palsu: Soeharto & Dunia Tertipu!

Haluannews Ekonomi – Kalimantan Timur pernah menjadi pusat perhatian dunia karena kabar penemuan gunung emas seberat 53 juta ton. Namun, kenyataannya, ini hanyalah sebuah penipuan besar yang melibatkan Presiden Soeharto dan sejumlah investor ternama. Kisah ini bermula pada tahun 1993, ketika perusahaan tambang Kanada, Bre-X, yang kala itu masih tergolong kecil, mengumumkan penemuan spektakuler tersebut.

COLLABMEDIANET

Laporan investigasi Haluannews.id mengungkap perjalanan 12 hari tim geologi Bre-X menyusuri hutan Kalimantan Timur untuk meneliti wilayah Busang, yang diklaim kaya emas. Pengumuman ini langsung memicu euforia. Saham Bre-X meroket di Kanada, nilai perusahaan melonjak hingga Rp 7 triliun. Di Indonesia, berbagai kalangan, termasuk kroni-kroni Presiden Soeharto seperti Bob Hasan dan Sigit Harjojudanto, tertarik dan segera menguasai area penambangan di Busang.

Gunung Emas Palsu: Soeharto & Dunia Tertipu!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Namun, keikutsertaan Freeport-McMoran atas perintah Presiden Soeharto sebagai perwakilan pemerintah, membuka tabir penipuan ini. Verifikasi lapangan yang dilakukan Freeport pada Maret 1997 menunjukkan hasil mengejutkan: Busang nyatanya miskin emas. Kejadian ini bertepatan dengan hilangnya Michael de Guzman, Direktur Eksplorasi Bre-X, yang dikabarkan bunuh diri. Namun, investigasi mendalam meragukan klaim tersebut. Terungkap bahwa mayat yang ditemukan bukanlah Guzman, dan bukti-bukti menunjukkan penipuan skala besar.

Pengungkapan ini membuat heboh Indonesia. Presiden Soeharto dan investor yang telah terlanjur berinvestasi besar-besaran merasa ditipu. Saham Bre-X anjlok drastis, investor marah besar, bahkan sampai menyandera bos Bre-X, David Walsh. Hingga kini, misteri hilangnya Guzman masih menjadi teka-teki, dengan keluarga yang meyakini ia masih hidup dan bersembunyi di Amerika Selatan. Skandal ini menjadi bukti betapa besarnya dampak penipuan yang terselubung dengan baik dan menunjukkan kerentanan sistem investasi di era tersebut.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar