Haluannews Ekonomi – Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mengalami penurunan signifikan, ambles 1,95% atau 15 poin ke level Rp755 per saham pada pukul 09.26 WIB. Pergerakan negatif ini terjadi setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Jalan Gunung Kencana, Bandung, terkait kasus dugaan korupsi di Bank BJB.

Related Post
Nilai transaksi saham BJBR mencapai Rp1,14 miliar dengan volume perdagangan 15.17 ribu lot, dan harga rata-rata Rp754. Pada pembukaan perdagangan Selasa (11/3/2025), saham BJBR dibuka melemah di Rp750, menyentuh titik tertinggi Rp760 dan terendah Rp745. Penurunan ini mengindikasikan sentimen negatif pasar terhadap BJBR pasca penggeledahan tersebut.

Ridwan Kamil membenarkan penggeledahan rumahnya oleh KPK, menyatakan kooperatif dan mendukung sepenuhnya proses hukum. Namun, ia enggan merinci detail kasus yang sedang diselidiki, menyarankan media untuk bertanya langsung kepada KPK. Penggeledahan tersebut dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan KPK terkait dugaan korupsi dana iklan Bank BJB. Langkah KPK ini menunjukkan keseriusan dalam mengungkap kasus tersebut dan memberikan dampak langsung pada pergerakan saham BJBR di bursa. Perkembangan selanjutnya akan sangat menentukan performa saham BJBR ke depannya. Investor pun diharapkan mencermati situasi ini dengan seksama.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar