Haluannews Ekonomi – Menteri BUMN, Erick Thohir, mengindikasikan rencana efisiensi besar-besaran di lingkungan BUMN. Langkah ini akan dibahas bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata (BPI Danantara), dengan fokus pada pengurangan biaya operasional. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah memangkas jumlah komisaris BUMN, menyusul langkah serupa yang telah dilakukan di beberapa bank pelat merah.
Related Post
Dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Senin (5/5/2025), Erick Thohir mengungkapkan rencana diskusi dengan Rosan Roeslani, terkait review operasional BUMN untuk peningkatan efisiensi. "Mungkin nggak kita juga mereview operasional di BUMN untuk lebih efisien lagi. Ini kita sedang diskusi apakah perjalanan dinas apakah jumlah komisaris," ujarnya.
Haluannews.id mencatat, beberapa bank BUMN seperti BRI, Mandiri, BNI, dan BTN telah mengurangi jumlah komisarisnya dari 9-11 orang menjadi 6 orang berdasarkan RUPST 2025. Erick menekankan bahwa efisiensi ini bukan berarti pelemahan ekonomi Indonesia, melainkan pergeseran alokasi anggaran. "Beri kesempatan pemerintah untuk melakukan shifting anggaran. Kan ini tetap pasti ada review," tegasnya.
Lebih lanjut, Erick Thohir menyatakan optimisme pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat bawah. Menurutnya, hal ini tak lepas dari kondisi keamanan negara yang stabil. "Karena kita percaya tidak mungkin pertumbuhan ekonomi terjadi kalau keamanan sebuah negara tidak stabil," tandasnya. Ia menambahkan bahwa BUMN akan terus berupaya melakukan efisiensi dan terobosan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar