Haluannews Ekonomi – Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membalikkan keadaan dan menutup sesi I perdagangan hari Rabu, 5 November 2025, di zona hijau. IHSG menguat 0,26% ke level 8.263, sebuah sinyal positif di tengah gejolak pasar. Meskipun demikian, nilai tukar Rupiah masih menunjukkan pelemahan, berada di level Rp16.720 per Dolar AS.

Related Post
Performa pasar modal Indonesia ini dipengaruhi oleh berbagai sentimen, baik dari dalam maupun luar negeri. Data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2025 menjadi salah satu faktor utama. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04%, angka yang disambut baik oleh pelaku pasar. Selain itu, kebijakan perdagangan yang dikeluarkan oleh Presiden AS, Donald Trump, juga menjadi perhatian investor global.

Pertumbuhan ekonomi yang solid memberikan dorongan bagi sentimen investor terhadap pasar saham. Sektor-sektor yang terkait langsung dengan konsumsi domestik dan investasi diperkirakan akan menjadi motor penggerak IHSG dalam beberapa waktu ke depan. Namun, pelemahan Rupiah tetap menjadi perhatian, karena dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang memiliki utang dalam mata uang asing.
Analis pasar menilai bahwa fundamental ekonomi Indonesia yang kuat menjadi daya tarik utama bagi investor. Meskipun ada tantangan global, ekonomi domestik menunjukkan resiliensi yang baik. Pemerintah diharapkan terus menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong investasi untuk mempertahankan momentum pertumbuhan.
Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan selektif dalam memilih saham. Perhatikan kinerja perusahaan, prospek sektor, dan perkembangan ekonomi global. Diversifikasi portofolio juga penting untuk mengurangi risiko investasi.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar