Haluannews Ekonomi – Pemerintah akan meresmikan pabrik petrokimia raksasa di Cilegon, milik PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI), pada September-Oktober 2025. Informasi ini terungkap setelah pertemuan 19 pengusaha Korea Selatan dengan Presiden Prabowo Subianto. Menko Airlangga Hartarto mengungkapkan, Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata (Danantara) akan dilibatkan dalam proyek ambisius ini. Tugas Danantara adalah melakukan kajian mendalam dan menindaklanjuti investasi pabrik petrokimia tersebut. "Dan diberikan tugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut investasi tersebut," jelas Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (29/4).

Related Post
Airlangga menambahkan, Lotte menawarkan partisipasi Indonesia dalam pengembangan proyek ini, dan tawaran tersebut langsung disetujui Presiden Prabowo. Para pengusaha Korea Selatan memberikan apresiasi atas pertemuan yang berlangsung terbuka. "Ini salah satu pabrik Petrokimia besar dan dalam kesempatan tadi Lotte menawarkan partisipasi Indonesia dan presiden secara prinsip setujui Indonesia partisipasi ke proyek tersebut," ungkap Airlangga.

Selain Lotte, beberapa perusahaan Korea Selatan lainnya juga melaporkan perkembangan bisnisnya di Indonesia. Di antaranya KB Financial yang menangani Bank Bukopin, Hyundai Motor, produsen baja POSCO, dan Ecopro yang telah menginvestasikan hampir US$ 500 juta di Morowali untuk proyek katoda prekursor dan nikel smelter. KCC Glass juga melaporkan rencana ekspansi di Batang, dengan permintaan dukungan pemerintah terkait harga gas. LX International, perusahaan batubara dan nikel, bahkan berencana melanjutkan investasi hingga US$ 500 miliar. Kolaborasi ini menandakan optimisme investor asing terhadap perekonomian Indonesia dan berpotensi mendorong pertumbuhan pasar saham domestik.
Keikutsertaan Danantara dalam proyek ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing Indonesia di sektor petrokimia dan membuka peluang investasi lebih besar di masa mendatang. Proyek ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah strategis pemerintah ini patut diapresiasi, mengingat potensi besar sektor petrokimia bagi perekonomian Indonesia.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar