Citigroup Kecolongan! Transfer Salah US$ 81 Triliun, Nasibnya?

Citigroup Kecolongan! Transfer Salah US$ 81 Triliun, Nasibnya?

Haluannews Ekonomi – Sebuah insiden kesalahan transfer dana yang menghebohkan terjadi di Citigroup. Pada April lalu, raksasa perbankan ini secara keliru mengkreditkan dana sebesar US$ 81 triliun ke rekening nasabah. Jumlah tersebut jauh melampaui nominal sebenarnya, yang hanya US$ 280. Haluannews.id mengutip laporan Financial Times yang mengungkapkan bahwa kesalahan ini awalnya luput dari perhatian dua karyawan, namun berhasil terdeteksi 90 menit kemudian. Transaksi tersebut langsung dibatalkan beberapa jam setelahnya dan dilaporkan kepada Federal Reserve serta Office of the Comptroller of the Currency sebagai near miss.

COLLABMEDIANET

Insiden ini menambah daftar panjang kesalahan operasional Citigroup dalam beberapa tahun terakhir. Bank ini tengah berjuang keras meningkatkan sistem keamanan dan mengurangi risiko kesalahan transaksi yang berpotensi menghancurkan keuangan dan reputasi mereka. Dalam pernyataan resminya, Citigroup menyatakan bahwa transaksi sebesar itu sebenarnya mustahil terjadi, berkat sistem kontrol deteksi yang mampu mengidentifikasi kesalahan input antar dua akun buku besar dan membatalkan entri tersebut. "Sistem kontrol pencegahan kami juga akan menghentikan dana agar tidak keluar dari bank. Meskipun tidak ada dampak terhadap bank maupun nasabah kami, kejadian ini menegaskan kembali upaya kami untuk terus menghilangkan proses manual dan mengotomatiskan sistem kontrol melalui Transformasi kami," ujar Citigroup seperti dikutip Haluannews.id.

Citigroup Kecolongan! Transfer Salah US$ 81 Triliun, Nasibnya?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Meskipun demikian, Citigroup enggan memberikan detail lebih lanjut mengenai jumlah total kesalahan transaksi sebelumnya. Laporan menyebutkan bahwa tahun lalu Citigroup mengalami 10 kasus near miss dengan nominal US$ 1 miliar atau lebih, dan 13 kasus pada tahun sebelumnya. Insiden ini mengingatkan kembali pada kesalahan fatal Citigroup lima tahun lalu, ketika secara keliru mengirimkan US$ 900 juta kepada kreditur yang berselisih mengenai utang perusahaan kosmetik Revlon. Kesalahan tersebut berujung pada pemecatan CEO sebelumnya, Michael Corbat, denda besar, dan perintah regulator untuk memperbaiki sistem. CEO baru, Jane Fraser, telah memprioritaskan peningkatan sistem manajemen risiko dan kontrol, namun regulator tetap menjatuhkan denda US$ 136 juta kepada bank tersebut tahun lalu. Kejadian ini menjadi sorotan tajam bagi industri perbankan global, mengingatkan pentingnya sistem kontrol yang handal dan efektif.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar