Haluannews Ekonomi – Kabar mengejutkan datang dari PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), pengelola jaringan bioskop Cinema XXI. Raksasa hiburan ini harus menelan pil pahit di kuartal pertama tahun 2025, dengan laba bersih yang bertransformasi menjadi kerugian hingga Rp69,42 miliar. Bandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, di mana CNMA masih menikmati untung sebesar Rp141,56 miliar. Anjloknya pendapatan menjadi penyebab utama balik modal yang negatif ini.
Related Post
Laporan keuangan yang dirilis Haluannews.id menunjukkan penurunan pendapatan usaha yang signifikan, mencapai 28,5% menjadi Rp929,27 miliar dari Rp1,3 triliun di tahun sebelumnya. Penjualan tiket, sebagai tulang punggung pendapatan, ambrol drastis dari Rp825,81 miliar menjadi hanya Rp582,23 miliar. Penjualan makanan dan minuman pun ikut tergerus, turun dari Rp429,66 miliar menjadi Rp308,36 miliar. Meskipun pendapatan dari iklan (Rp12,95 miliar), platform digital (Rp18,06 miliar), dan acara serta pendapatan lainnya (Rp7,65 miliar) masih ada, namun tak cukup untuk menutupi kerugian yang membengkak.
Beban dan biaya operasi yang mencapai Rp1 triliun juga turut menekan kinerja CNMA. Meskipun perusahaan berupaya menekan beban operasional, namun upaya tersebut belum cukup efektif untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian. Dari sisi neraca, aset CNMA tercatat sebesar Rp6,8 triliun per Desember 2024, menurun dari Rp7 triliun di akhir tahun 2023. Liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar Rp2,65 triliun dan Rp4,15 triliun.
Anjloknya pendapatan CNMA ini menjadi sorotan tajam bagi pelaku pasar modal. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor di balik penurunan pendapatan yang signifikan ini, serta strategi yang akan diterapkan CNMA untuk membalikkan keadaan dan kembali ke jalur profitabilitas.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar