Ancaman Perang Tarif Trump: Rupiah Amankah?

Ancaman Perang Tarif Trump: Rupiah Amankah?

Haluannews Ekonomi – Perang tarif yang dipicu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menimbulkan kekhawatiran global, termasuk bagi Indonesia. Ancaman kenaikan bea masuk hingga 54% terhadap sejumlah produk Indonesia memicu pertanyaan: bagaimana dampaknya terhadap perekonomian domestik, khususnya nilai tukar rupiah? Bank Indonesia (BI) pun angkat bicara.

COLLABMEDIANET

Dalam keterangan resminya, Sabtu (5/4/2025), Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan tiga poin penting terkait pemantauan dampak kebijakan tarif Trump. BI, kata Ramdan, terus memonitor pasar keuangan global dan domestik pasca pengumuman kebijakan tersebut pada 2 April 2025, dan retaliasi tarif dari China pada 4 April 2025. Hasilnya, terlihat pergerakan pasar yang dinamis; pasar saham global melemah dan yield US Treasury turun ke level terendah sejak Oktober 2024.

Ancaman Perang Tarif Trump: Rupiah Amankah?
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

"BI berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," tegas Ramdan. Komitmen ini diwujudkan melalui optimalisasi instrumen triple intervention (intervensi di pasar valas pada transaksi spot dan DNDF, serta Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder). Langkah ini bertujuan memastikan kecukupan likuiditas valas untuk perbankan dan dunia usaha, sekaligus menjaga kepercayaan pelaku pasar.

Kebijakan tarif Trump yang menyasar sejumlah negara, termasuk Indonesia, Vietnam, dan Tiongkok, menimbulkan potensi ancaman serius. Namun, masih ada secercah harapan. Trump dan pemimpin Vietnam, To Lam, sepakat untuk membahas penghapusan tarif setelah percakapan telepon yang disebut Trump "sangat produktif". Vietnam berupaya menghindari bea masuk sebesar 46%. Perkembangan negosiasi ini patut dinantikan untuk melihat dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.

Ke depan, BI perlu terus memantau perkembangan situasi global dan bersiap menghadapi berbagai skenario. Stabilitas ekonomi makro dan kepercayaan pelaku pasar menjadi kunci untuk menghadapi dampak negatif perang tarif ini.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar