Haluannews Ekonomi – Bursa Efek Indonesia (BEI) menorehkan prestasi membanggakan. Hingga Mei 2025, jumlah perusahaan tercatat di BEI mencapai 956 entitas, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah emiten terbanyak kedua di ASEAN. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, dalam konferensi pers virtual Rabu (25/6/2025), mengungkapkan capaian ini sekaligus menempatkan BEI sebagai bursa dengan pertumbuhan emiten terbesar kedua di kawasan tersebut.

Related Post
Posisi BEI hanya berada di bawah Bursa Malaysia, unggul atas Thailand dan Singapura. "Secara regional, BEI menduduki posisi kedua di ASEAN untuk total perusahaan tercatat saham, dan menjadi bursa dengan pertumbuhan [jumlah emiten] kedua tertinggi, meningkat sebesar 1,38%," tegas Iman.

Sepanjang 2024, BEI mencatat pencapaian luar biasa. Terdapat 41 saham baru, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) baru, 15 saham tambahan hasil konversi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dan 81 saham tambahan hasil konversi Waran. Total penghimpunan dana dari seluruh efek tersebut mencapai angka fantastis, yakni Rp 193 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari emisi EBUS, mencapai Rp 143,6 triliun, sementara kontribusi 41 saham baru mencapai Rp 14,4 triliun.
Tren positif ini berlanjut hingga Mei 2025, dengan penambahan 14 saham baru. Menariknya, tiga di antaranya merupakan perusahaan lighthouse, yakni perusahaan dengan kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun dan free float 15% atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp 700 miliar. Keberhasilan ini menunjukkan daya tarik pasar modal Indonesia bagi investor domestik maupun asing.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar