Haluannews Ekonomi – Perubahan susunan manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang baru-baru ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) disambut positif oleh pasar. Hal ini disampaikan oleh analis dari IndoPremier yang melihat terpilihnya Hery Gunardi sebagai Direktur Utama BRI sebagai langkah yang sejalan dengan ekspektasi pasar.
Related Post
Pengalaman Hery Gunardi dalam memimpin mega merger bank syariah Himbara menjadi BSI (BRIS), serta rekam jejaknya di Bank Mandiri (BMRI) di bidang jaringan dan perbankan konsumer, dinilai sebagai modal kuat untuk melakukan transformasi di sektor pendanaan dan perbankan konsumer BBRI. Analis IndoPremier menekankan bahwa latar belakang profesional para direksi baru BBRI, yang berasal dari industri perbankan tanpa keterkaitan politik dan militer, memberikan sentimen positif dan menghilangkan kekhawatiran sebelumnya.
"Perubahan di jajaran Direksi BBRI mendapatkan sambutan yang baik dari pasar," ungkap analis IndoPremier dalam keterangan resminya. Ia menambahkan bahwa formasi direksi baru, mayoritas dari Bank Mandiri dan satu direktur dari HSBC, mencerminkan komitmen BBRI terhadap profesionalisme dan kompetensi tinggi.
Langkah efisiensi BBRI dalam mengurangi jumlah anggota dewan komisaris dari 10 menjadi 6 orang juga mendapat apresiasi. Hal ini dinilai sebagai upaya menciptakan tata kelola yang lebih ramping dan efisien. Selain perubahan manajemen, RUPST BRI juga memutuskan pembagian dividen senilai Rp51,74 triliun (85,32% dari laba bersih 2024) dan rencana buyback saham hingga Rp3 triliun sebagai strategi untuk meningkatkan nilai pemegang saham, mendukung program kepemilikan saham karyawan, dan meredam fluktuasi harga saham.
Sebagai bukti respon positif pasar, harga saham BBRI mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (25/3) dan Rabu (26/3), dengan penutupan pada Rabu yang melesat 5,26% di level 4.000. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja BBRI di bawah kepemimpinan baru.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar