Waspada! 11 Jebakan Licik Penipuan Kripto yang Meraup Triliunan Rupiah

Waspada! 11 Jebakan Licik Penipuan Kripto yang Meraup Triliunan Rupiah

Haluannews Ekonomi – Tahun 2024 mencatat rekor tertinggi harga Bitcoin dan kripto lainnya. Kondisi ini menarik minat investor, namun juga menjadi lahan subur bagi para penipu yang mengincar keuntungan besar. Data dari FBI’s Internet Crime Complaint Center menunjukkan peningkatan signifikan penipuan kripto pada 2023, mencapai kerugian lebih dari US$5,6 miliar atau sekitar Rp 91,5 triliun – naik 45% dari tahun sebelumnya. Haluannews.id merangkum 11 modus operandi penipuan kripto yang perlu diwaspadai:

COLLABMEDIANET
    Waspada! 11 Jebakan Licik Penipuan Kripto yang Meraup Triliunan Rupiah
    Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id
  1. Skema Investasi Ilusi: Penipu berpura-pura sebagai manajer investasi handal, menjanjikan keuntungan fantastis dari investasi kripto. Korban diminta membayar di muka, namun uang tersebut raib, data pribadi pun ikut dicuri. Teknik ini juga seringkali memanfaatkan citra selebriti palsu untuk memikat korban.

  2. Rug Pull: Kabur dengan Uang Anda: Penipu mengembangkan proyek kripto (misalnya NFT atau koin) untuk mengumpulkan dana, lalu menghilang bersama uang tersebut. Proyek dirancang sedemikian rupa sehingga investor tak bisa menjual asetnya. Kasus Squid Coin adalah contoh nyata kerugian jutaan dolar akibat modus ini.

  3. Love Scam: Cinta Berujung Penipuan: Penipu membangun hubungan romantis daring untuk mendapatkan kepercayaan korban, lalu meminta uang dalam bentuk kripto sebelum menghilang. Modus "pig butchering scams" ini telah merugikan konsumen hingga US$1,179 miliar pada 2023.

  4. Phishing: Jebakan Email Maut: Email berisi tautan berbahaya mengarahkan korban ke situs palsu yang mencuri kunci dompet kripto. Berbeda dengan kata sandi, kunci dompet kripto bersifat unik dan tak bisa diganti.

  5. Man-in-the-Middle: Sadap Jaringan Publik: Penipu menyadap jaringan Wi-Fi publik untuk mencuri data login dan kunci dompet kripto. Gunakan VPN untuk melindungi diri dari serangan ini.

  6. Giveaway Palsu di Medsos: Hadiah Bitcoin Bohongan: Unggahan media sosial menawarkan hadiah Bitcoin gratis, seringkali menggunakan akun selebriti palsu. Tautan tersebut mengarah ke situs palsu yang meminta pembayaran untuk verifikasi.

  7. Skema Ponzi: Janji Untung Palsu: Dana investor baru digunakan untuk membayar investor lama, tanpa investasi riil. Pelaku menjanjikan keuntungan besar dengan risiko rendah untuk menarik korban. Kasus saudara Adam yang meraup US$60 juta adalah contohnya.

  8. Bursa Kripto Palsu: Platform Penipu: Platform pertukaran kripto palsu menjanjikan keuntungan besar, namun dana deposit korban lenyap begitu saja. Hanya gunakan platform terpercaya dan lakukan riset sebelum berinvestasi.

  9. Penipuan Lowongan Kerja: Jebakan Karir: Penipu menyamar sebagai perekrut atau pencari kerja untuk mengakses akun kripto korban. Korban diminta membayar biaya pelatihan dengan kripto, atau bahkan kode berbahaya disusupkan ke sistem perusahaan.

  10. Serangan Flash Loan: Manipulasi Pinjaman Kilat: Penipu memanipulasi sistem pinjaman kilat untuk menciptakan ilusi permintaan tinggi, lalu membatalkan pesanan setelah harga naik. Kasus Platypus Finance yang rugi US$8,5 juta adalah contohnya.

  11. Penipuan Berbasis AI: Deepfake dan Chatbot Palsu: AI digunakan untuk membuat chatbot penasihat investasi palsu atau mempromosikan token fiktif, bahkan menggunakan deepfake wajah selebriti.

Waspadalah terhadap janji keuntungan yang terlalu menggiurkan. Lakukan riset menyeluruh, periksa kredibilitas proyek, dan gunakan keamanan digital yang kuat untuk melindungi aset kripto Anda.

Editor: Rohman

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar