Haluannews Ekonomi – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, dibuka lesu pada perdagangan Kamis (12/12/2024). Penyebabnya? Data indeks harga produsen (IHP) November 2024 yang lebih tinggi dari perkiraan pasar. Dow Jones Industrial Average (DJIA) memang naik tipis 0,02% ke 44.155,68. Namun, S&P 500 melemah 0,25% ke 6.068,71, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,46% menjadi 19.941,24.

Related Post
Saham teknologi menjadi korban utama. Nvidia ambles hampir 2%, sementara Meta Platforms, Alphabet, dan Amazon juga mengalami penurunan. IHP AS November lalu tumbuh 3% (year-on-year/yoy), melampaui angka Oktober (2,6%) dan ekspektasi pasar (2,6%). Secara bulanan (month-to-month/mtm), pertumbuhan mencapai 0,4%, lebih tinggi dari Oktober (0,3%) dan prediksi pasar (0,2%).

Kontras dengan IHP, data Indeks Harga Konsumen (IHK) justru sesuai ekspektasi. IHK November tumbuh 2,7% (yoy) dan 0,3% (mtm), sama seperti prediksi pasar. Inflasi inti pun stabil di 3,3% (yoy). Perbedaan data inflasi konsumen dan produsen ini membuat pasar ragu terhadap rencana Federal Reserve (The Fed) terkait penurunan suku bunga pekan depan.
Meski demikian, optimisme terhadap pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin tetap tinggi. Clark Bellin, presiden dan kepala investasi di Bellwether Wealth, menyatakan keyakinan tersebut, meskipun IHP lebih kuat dari perkiraan. Probabilitas pemangkasan suku bunga menurut CME FedWatch mencapai 98,1%, sedikit turun dari 98,6% pada perdagangan Rabu. Situasi ini menunjukkan dilema investor dalam merespon sinyal yang beragam dari data ekonomi AS.










Tinggalkan komentar