Haluannews Ekonomi – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Rabu (12/3/2025) dengan kinerja impresif, melesat 1,82% atau 119 poin dan menutup sesi di level 6.665,04. Kenaikan ini diiringi volume transaksi yang relatif tipis, yakni Rp 9,87 triliun dengan 19 miliar saham diperdagangkan dalam 1,12 juta transaksi. Meskipun demikian, sentimen positif tampak mendominasi pasar.
Related Post
Sektor teknologi menjadi bintang utama, didorong oleh performa saham DCI Indonesia (DCII) yang meroket 10% ke level 205.600, mengukuhkan posisinya sebagai saham termahal di Indonesia. Saham-saham bank jumbo juga turut berkontribusi signifikan terhadap penguatan IHSG. BBCA, yang baru saja mengumumkan dividen, naik 2,24% dan menyumbang 13,01 poin indeks. BBRI mendekati level 3.900 dan memberikan kontribusi 12,29 poin, sementara BMRI dan BBNI masing-masing menyumbang 12,59 poin. Beberapa saham konglomerat seperti DSSA, AMMN, GOTO, dan ICBP juga turut menopang kenaikan IHSG.
Pengumuman Tunjangan Hari Raya (THR) pada Selasa (11/3/2025) oleh Presiden, didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PANRB Rini Widyantini, diyakini menjadi katalis utama penguatan IHSG. Kebijakan ini berhasil meredam kekhawatiran pasar terhadap potensi "Trumpcession," sebuah istilah yang merujuk pada dampak negatif potensi perang dagang antara AS dan Kanada terhadap perekonomian global. Ketegangan tersebut sempat memicu kekhawatiran inflasi dan guncangan di pasar keuangan.
Ancaman tarif tambahan 25% terhadap listrik yang dipasok ke lebih dari satu juta rumah di AS oleh Perdana Menteri Ontario Doug Ford, kecuali Trump mencabut ancaman tarifnya terhadap ekspor Kanada, telah berhasil diredam oleh sentimen positif dari kebijakan THR. Sebelumnya, Trump meningkatkan perang dagang dengan Kanada, mengancam akan menggandakan tarif baja dan aluminium impor dari Kanada.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar