Haluannews Ekonomi – Nama Haji Isam, atau Andi Syamsuddin Arsyad, kembali menjadi sorotan publik. Setelah dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Merdeka beberapa waktu lalu bersama para taipan Indonesia lainnya, kini publik penasaran dengan kesuksesan anak-anaknya yang masih sangat muda. Haji Isam sebelumnya mengejutkan banyak pihak dengan menunjuk kedua anaknya sebagai komisaris dan pemilik emiten sawit.
Related Post
Jhony Saputra dan Liana Saputri, keduanya telah mengumpulkan kekayaan hingga triliunan rupiah di usia 20-an. Mereka menjabat sebagai komisaris di PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur. Menariknya, nama Haji Isam tak tercantum dalam prospektus Initial Public Offering (IPO) PGUN. Saham perusahaan ini justru dikuasai oleh kedua anaknya. Prospektus menunjukkan Liana Saputri sebagai pengendali perusahaan, dengan keduanya menguasai PGUN secara tidak langsung melalui PT Citra Agro Raya (38,25%) dan PT Araya Agro Lestari (38,44%) sebelum IPO, masing-masing memiliki 50% saham.
Liana, sebagai Komisaris Utama PGUN, mengelola operasional dan bisnis perusahaan. Sementara Jhony, meski memiliki porsi saham yang sama, tidak menduduki posisi pengurus di PGUN. Berdasarkan kepemilikan saham tersebut, kedua anak Haji Isam diperkirakan memiliki harta mencapai Rp 5,8 triliun. Jhony juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya (JARR), menjadikannya salah satu komisaris utama termuda di perusahaan publik.
Kehidupan mewah Jhony dan Liana kerap terlihat di media sosial. Koleksi mobil mewah mereka, termasuk Bugatti Chiron Sport milik Jhony senilai lebih dari Rp 47,41 miliar dan McLaren 650S milik Liana, sering menjadi sorotan. Liana, lulusan Business Management and Leadership dari Santa Monica College, juga kerap memamerkan koleksi mobil mewahnya dari berbagai pabrikan ternama seperti BMW dan Mercedes-Benz.
Minat mereka terhadap balap off-road, yang juga menjadi hobi Haji Isam, tampak jelas. Jhony dan Jhonlin Racing Team bahkan sempat menjadi trending topic di X (sebelumnya Twitter) karena rencana menyewa kapal laut untuk mengangkut tim balapnya. Jhony juga aktif berjejaring dengan sejumlah artis dan pembalap terkenal di media sosialnya.
Keberhasilan kedua anak Haji Isam ini menjadi bukti strategi bisnis yang mumpuni dan warisan kekayaan yang dikelola dengan baik. Kisah mereka menginspirasi sekaligus menjadi perbincangan hangat di kalangan pebisnis muda Indonesia.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar