Haluannews Ekonomi – Menyusul ramai seruan penarikan dana dari bank BUMN pasca pengumuman pembentukan Danantara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memberikan klarifikasi. Corporate Secretary BMRI, M. Ashidiq Iswara, memastikan kondisi keuangan dan fundamental bisnis Bank Mandiri tetap solid dan aman. "Nasabah dan pemangku kepentingan tak perlu khawatir," tegas Ashidiq dalam keterangan resminya kepada Haluannews.id, Jumat (21/2/2025).

Related Post
Ashidiq memaparkan sejumlah bukti yang menunjukkan ketahanan dan stabilitas keuangan Bank Mandiri. Pertama, komitmen terhadap Tata Kelola Perbankan yang Baik (GCG) yang diawasi ketat oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bank Mandiri menerapkan praktik perbankan terbaik demi melindungi nasabah dan stabilitas sistem keuangan nasional. "Dana nasabah aman dan tak terkait dengan investasi BPI Danantara," tegasnya.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri konsisten sepanjang 2024, bahkan meningkat 6,82% secara year on year (YoY) menjadi Rp 1.327 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan giro dan tabungan, dengan porsi CASA mencapai 80,3% dari total DPK. Tren pertumbuhan dua digit secara tahunan pun berlanjut hingga Januari 2025.
Likuiditas Bank Mandiri juga optimal, tercermin dari Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) 94,8%, Loan to Funding Ratio (LFR) 82,9%, Liquidity Coverage Ratio (LCR) 141%, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 109% pada akhir 2024. "Ini bukti strategi pengelolaan likuiditas yang efektif," ujar Ashidiq.
Kualitas aset Bank Mandiri juga terjaga baik, ditunjukkan oleh penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross menjadi 0,97% dari 1,02% pada tahun sebelumnya, dan NPL net menjadi 0,33% per Desember 2024. Penyaluran kredit secara bank-only mencapai Rp 1.310,8 triliun, tumbuh 20,7% (YoY), didorong segmen wholesale (25,5% YoY) dan UMKM (6% YoY). Total aset konsolidasi mencapai Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6% YoY.
"Bank Mandiri berkomitmen menjaga kinerja berkelanjutan dan memberikan nilai tambah optimal bagi nasabah dan masyarakat. Stabilitas dan kepercayaan yang terjaga akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tutup Ashidiq.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar