Haluannews Ekonomi – Gejolak geopolitik akibat serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran dan eskalasi konflik Iran-Israel telah mengguncang pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ambles di bawah level 7.000 pada awal pekan ini, merespon negatif keterlibatan AS dalam konflik tersebut. Hal ini disampaikan oleh Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas, dalam wawancara eksklusif di program Squawk Box, Haluannews.id (Rabu, 25/06/2025).

Related Post
Wijaya menjelaskan bahwa sentimen negatif investor sangat terasa akibat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh konflik tersebut. Ancaman eskalasi perang di Timur Tengah jelas menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi global dan menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap investasi. Meskipun pengumuman gencatan senjata oleh Presiden AS Donald Trump sedikit meredakan tensi, Wijaya mengingatkan bahwa ketidakpastian masih membayangi dan potensi gejolak pasar tetap ada.

Situasi ini mendorong investor untuk mencari instrumen investasi yang lebih aman dan cenderung risk-off. Dampaknya, aliran modal asing berpotensi keluar dari pasar saham berkembang, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, investor domestik disarankan untuk mencermati perkembangan situasi geopolitik dan melakukan diversifikasi portofolio investasi untuk meminimalisir risiko.
Analisis lebih lanjut mengenai strategi investasi yang tepat di tengah ketidakpastian global ini dibahas secara mendalam dalam wawancara tersebut. Wijaya memberikan pandangannya tentang sektor-sektor yang relatif lebih tahan terhadap guncangan geopolitik dan strategi yang dapat diadopsi oleh investor untuk menghadapi situasi ini. Wawancara lengkapnya dapat disaksikan di program Squawk Box, Haluannews.id.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar