Haluannews Ekonomi – Kejutan di pasar valuta asing! Rupiah kembali menunjukkan taringnya dengan menguat signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada Kamis (26/6/2025) pukul 14:13 WIB, mata uang Garuda berhasil menembus level Rp16.200/US$, menandai penguatan sebesar 0,52%. Ini merupakan level terkuat rupiah dalam hampir satu bulan terakhir, sebuah kabar gembira bagi pelaku ekonomi domestik.
Related Post
Penguatan rupiah ini terjadi di tengah pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell, di hadapan kongres AS pada 25-26 Juni 2025. Meskipun Powell menegaskan komitmen The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan hingga inflasi terkendali, pasar tampaknya lebih memperhatikan faktor lain. Haluannews.id mencatat, pasar merespon positif gencatan senjata antara Israel dan Iran. Sentimen positif ini mendorong investor untuk keluar dari aset safe haven seperti dolar AS dan beralih ke pasar negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia.
Harapan penurunan suku bunga AS dalam waktu dekat, yang sebelumnya dianggap mustahil, tampaknya turut berkontribusi pada penguatan rupiah. Namun, pengaruh gencatan senjata di Timur Tengah dinilai lebih dominan dalam menggerakkan dinamika pasar saat ini. Penguatan rupiah ini menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia, mengingat dampak positifnya terhadap neraca perdagangan dan investasi asing.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar