Haluannews Ekonomi – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS masih menunjukkan pergerakan yang fluktuatif, mencerminkan ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh perang dagang. Setelah sempat menyentuh level psikologis Rp 17.000 per USD, Rupiah berhasil menguat sedikit ke kisaran Rp 16.800 per USD. Pergerakan ini patut diapresiasi, namun tetap menyimpan potensi risiko.
Related Post
Hernaman Tandianto, SEVP Head of Treasury & Distribution Bank CIMB Niaga, memberikan apresiasi atas langkah Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas Rupiah. Namun, ia memproyeksikan Rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.700 hingga Rp 17.000 per USD dalam waktu dekat, mengingat permintaan valuta asing yang masih tinggi.
Ketidakpastian kebijakan Presiden Trump dan perkembangan perang dagang AS-China tetap menjadi sentimen utama yang mempengaruhi volatilitas Rupiah. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh sentimen eksternal terhadap kinerja mata uang domestik. Perang dagang yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, membuat pelaku pasar tetap waspada dan cenderung menahan diri untuk melakukan investasi besar-besaran.
Analisis lebih lanjut mengenai pergerakan Rupiah dalam menghadapi gejolak perang dagang dapat disimak dalam wawancara Anneke Wijaya bersama Hernaman Tandianto di program Power Lunch, Haluannews.id (Jumat, 11 April 2025). Wawancara tersebut memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai prospek Rupiah ke depan. Para pelaku pasar perlu mencermati perkembangan ini untuk mengambil langkah strategis dalam pengelolaan risiko.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar