Haluannews Ekonomi – Rupiah berhasil menunjukkan performa impresif di akhir pekan ini, menekan dolar Amerika Serikat (AS) hingga ke level Rp16.300/US$. Penguatan ini didorong oleh kabar positif dari data transaksi berjalan Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan perbaikan signifikan.

Related Post
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,15% pada level Rp16.300/US$ pada Jumat (21/02/2025). Bahkan, mata uang Garuda sempat menyentuh level Rp16.260/US$ di awal perdagangan. Kendati demikian, secara mingguan, rupiah masih tercatat melemah tipis 0,28%. Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14:55 WIB terpantau naik 0,09% ke angka 106,47, sedikit lebih tinggi dari posisi kemarin di angka 106,37.

Penguatan rupiah ini sejalan dengan rilis data transaksi berjalan kuartal IV-2024 oleh BI. Defisit transaksi berjalan tercatat hanya US$1,1 miliar atau 0,32% PDB (Produk Domestik Bruto), jauh lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai US$2 miliar atau 0,56% PDB. Perbaikan ini terutama didorong oleh surplus neraca perdagangan barang yang meningkat, ditopang oleh pertumbuhan ekspor nonmigas dan kenaikan harga beberapa komoditas unggulan Indonesia.
Data positif ini memberikan sentimen positif bagi pasar dan mendorong penguatan rupiah, meskipun hanya tipis. Ke depan, perkembangan ekonomi domestik dan global akan tetap menjadi faktor penentu pergerakan nilai tukar rupiah.
Haluannews.id Research
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar