Haluannews Ekonomi – Rupiah berhasil mencatatkan kinerja positif di akhir pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada level Rp 16.825/US$, atau mengalami apresiasi sebesar 0,24% pada perdagangan Jumat (25/4/2025), menurut data Refinitiv. Namun, perlu dicermati bahwa penguatan ini tak mampu membalikkan tren mingguan, di mana rupiah masih terdepresiasi tipis 0,03%.
Related Post
Penguatan rupiah ini terjadi di tengah memanasnya situasi negosiasi perdagangan global. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, tengah bernegosiasi dengan pemerintah AS terkait kenaikan tarif impor yang diberlakukan sebelumnya. Enrico Tanuwidjaja, Head of Economic & Research UOB Indonesia, menilai proses negosiasi ini menjadi sorotan utama pelaku pasar dan akan terus dipantau ketat.
Kenaikan tarif impor AS berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap beberapa sektor ekspor Indonesia yang mengandalkan pasar AS, seperti furnitur, alas kaki, tekstil, dan perkaretan – sektor-sektor yang erat kaitannya dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Oleh karena itu, Indonesia perlu tetap fokus pada pertumbuhan ekonomi domestik dan memanfaatkan potensi pasar lokal yang besar untuk menjaga keberlangsungan industri dalam negeri. Strategi ini dinilai krusial untuk meminimalisir dampak negatif dari kebijakan perdagangan AS.
Haluannews.id Research
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar