Haluannews Ekonomi – Ambisi pemerintah mendatang membangun 3 juta rumah, ditambah kebijakan pelonggaran moneter melalui penurunan suku bunga, serta insentif PPN rumah hingga 2026, menjadi angin segar bagi industri properti dan sektor terkait, termasuk asuransi properti.
Related Post
Christian Wirawan Wanandi, Presiden Direktur Aswata, melihat rendahnya penetrasi asuransi properti, khususnya di sektor ritel, sebagai peluang emas untuk memperluas jangkauan perlindungan. Namun, ia mengakui bahwa minimnya edukasi dan literasi masyarakat masih menjadi kendala utama.
"Penting untuk terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan urgensi asuransi properti," ujar Christian dalam wawancara dengan Haluannews.id, Jumat (31/10/2025). Indonesia, sebagai negara rawan bencana alam seperti banjir dan erupsi gunung berapi, membutuhkan kesadaran tinggi akan perlindungan aset melalui asuransi.
Meskipun tantangan edukasi masih besar, prospek bisnis asuransi properti diprediksi cerah seiring dengan pertumbuhan sektor properti dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan risiko bencana. Program pemerintah dan kebijakan yang mendukung sektor properti diharapkan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan bisnis asuransi properti di masa depan.
Editor: Rohman
Tinggalkan komentar