Rugi Triliunan! Rahasia di Balik Pendapatan Lippo Cikarang yang Meroket

Rugi Triliunan! Rahasia di Balik Pendapatan Lippo Cikarang yang Meroket

Haluannews Ekonomi – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menorehkan hasil yang mengejutkan. Meskipun pendapatannya melesat tinggi, emiten properti ini justru merugi hingga Rp 1,6 triliun pada kuartal III-2024. Hal ini berbanding terbalik dengan kinerja tahun sebelumnya yang membukukan laba Rp 106,3 miliar. Laporan keuangan terbaru yang dipublikasikan di Haluannews.id mengungkap detail di balik kerugian fantastis tersebut.

COLLABMEDIANET

Pendapatan neto LPCK mencapai Rp 961,36 miliar, meningkat 22,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp 784,92 miliar). Lonjakan ini didorong oleh berbagai sektor, termasuk pengelolaan kota (Rp 299,75 miliar), penjualan rumah dan apartemen (Rp 299,41 miliar), penjualan tanah industri (Rp 210,47 miliar), penjualan lahan komersial dan ruko (Rp 112,2 miliar), serta pendapatan sewa lainnya (Rp 59 miliar).

Rugi Triliunan! Rahasia di Balik Pendapatan Lippo Cikarang yang Meroket
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Namun, di balik peningkatan pendapatan yang signifikan, beban pokok penjualan membengkak dari Rp 415,25 miliar menjadi Rp 555,64 miliar. Yang lebih mengejutkan, beban lainnya melonjak drastis dari Rp 18,86 miliar menjadi Rp 1,73 triliun. Penyebab utama pembengkakan ini adalah rugi penyelesaian investasi pada Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) Bowsprit Township Development sebesar Rp 1,7 triliun.

Dalam keterangan laporan keuangan, LPCK menjelaskan bahwa anak perusahaannya, PT Megakreasi Cikarang Permai (MCP), telah mengakuisisi 99,92% saham PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) melalui penyelesaian investasi di DINFRA. Selisih antara nilai wajar pertukaran dan nilai investasi di DINFRA inilah yang menjadi penyebab utama kerugian besar tersebut. Transaksi ini mengakibatkan MSU dikonsolidasikan dalam laporan keuangan grup.

Meskipun merugi, aset LPCK per September 2024 tercatat sebesar Rp 13,37 triliun, meningkat dari Rp 9,68 triliun pada 31 Desember 2023. Liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar Rp 8,15 triliun dan Rp 5,22 triliun. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang strategi investasi dan pengelolaan keuangan LPCK ke depannya.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar