Haluannews Ekonomi – Pemerintah Indonesia kembali unjuk gigi di pasar keuangan global dengan menerbitkan Sukuk Global, surat utang syariah berdenominasi dolar AS. Aksi korporasi ini berhasil meraup dana segar senilai US$ 2,2 miliar, atau setara dengan Rp 35,9 triliun (kurs Rp 16.341/US$).

Related Post
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa Sukuk Global ini terbagi menjadi dua tenor, yakni 5 tahun dan 10 tahun. Masing-masing tenor berhasil menyerap US$ 1,1 miliar. Menariknya, Sukuk Global bertenor 10 tahun ini berlabel "Green Sukuk", yang dananya akan dialokasikan untuk proyek-proyek hijau dan berkelanjutan.

Penerbitan Sukuk Global ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan pemerintah di pasar keuangan global pada tahun 2025. Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan obligasi dalam mata uang USD, EUR, dan JPY. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor global terhadap instrumen keuangan Indonesia tetap tinggi, meskipun diterbitkan dalam berbagai mata uang.
Dana yang diperoleh dari Green Sukuk ini akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang mendukung mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Penerbitan ini sejalan dengan Sustainable Government Securities Framework yang mengacu pada standar internasional. Sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2018, pemerintah telah menerbitkan Global Green Sukuk dengan total nilai mencapai US$ 7,7 miliar.
Sukuk Global ini diterbitkan melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III (PPSI-III), sebuah badan hukum yang didirikan khusus oleh pemerintah untuk menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara dalam mata uang asing di pasar internasional. Struktur akad yang digunakan adalah Wakalah, dan telah memperoleh opini syariah dari berbagai lembaga, termasuk Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.
Pemerintah memanfaatkan momentum pasar yang kondusif untuk membuka transaksi pada 16 Juli 2025. Penawaran ini langsung menarik minat investor, dengan orderbook yang mencapai US$ 7 miliar dalam waktu singkat. Keberhasilan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan kredibilitas pengelolaan APBN.
Sukuk Global ini akan diselesaikan pada 23 Juli 2025 dan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited dan NASDAQ Dubai. Surat utang ini mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody’s Investor Service, BBB dari S&P Global Ratings Services, dan BBB dari Fitch Ratings. BofA Securities, Deutsche Bank, Dubai Islamic Bank, HSBC, dan Mandiri Securities bertindak sebagai Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners.
Editor: Rohman










Tinggalkan komentar